P2P lending atau
peer to peer lending adalah platform pinjam-meminjam berbasis teknologi
internet. Meski begitu, P2P lending dan pinjaman online (pinjol) adalah dua hal
yang berbeda.
Dalam P2P atau peer to peer lending Indonesia terbaik,
pemberi pinjaman adalah para investor yang tergabung dalam platform P2P lending
tersebut. Sementara pinjol bukan platform yang mempertemukan investor dan
peminjam.
Agar lebih jelas,
mari kita kupas pemahaman P2P lending berikut ini. P2P Lending merupakan salah
satu subsektor dari fintech yang akan menghubungkan pemberi pinjaman (pendana)
dengan peminjam secara online.
Secara
sederhana, sistem P2P Lending ini sebenarnya sangat mirip dengan konsep
marketplace online yang menyediakan platform sebagai tempat pertemuan antara
pembeli dengan penjual. Di sini akan dipertemukan peminjam dan pendana (pemberi
pinjaman).
Keunggulan p2p lending investasi adalah setiap orang bisa memberi
atau mengajukan pinjaman untuk berbagai tujuan pribadi, tanpa menggunakan jasa
dari lembaga perbankan. Menarik, bukan?
Sama seperti
pinjaman pada umumnya, P2P lending juga mengenakan bunga atas pinjaman.
Keuntungan dari bunga ini yang akan didapatkan pihak investor. Selain itu ada
tahapan meminjam yang harus diikuti oleh peminjam dan investor.
Meski konsep
dasarnya adalah layanan pemberian pinjaman, kita harus pahami dulu bagaimana
sistem, suku bunga, dan cara mengajukan pinjaman.
1.
Cara kerja P2P atau peer
to peer lending sebagai peminjam dan pendana
Dalam P2P
lending terdapat sistem yang harus diterapkan oleh peminjam dan investor yang
ingin memberikan pinjaman. Sistem ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi
internet sehingga memudahkan kedua pihak.
Meski begitu,
sistem P2P lending yang legal lebih kompleks sebagaimana harus ada kejelasan
dalam memberi keterangan bagi kedua pihak. Berikut sistem P2P lending dari sisi
pihak peminjam dan investor.
Peminjam
Terdapat tahapan
untuk menjadi peminjam di P2P lending. Salah satunya melengkapi data dan
melampirkan dokumen yang dibutuhkan, yaitu:
·
Mengisi formulir, data diri,
dan melampirkan dokumen yang diperlukan.
·
Menunggu hasil verifikasi yang
memungkinkan pengajuan pinjaman kita ditolak atau diterima.
·
Jika ditolak, peminjam diminta
memperbaiki proposal pinjaman.
·
Jika diterima, suku bunga
pinjaman akan diterapkan.
·
Pengajuan pinjaman yang
diterima akan dimasukkan ke marketplace agar semua investor bisa melihat dan
mengucurkan dana
Pendana
Pendana bisa
juga disebut sebagai investor. Saat menjadi pendana atau investor di dalam
sistem peer to peer lending ini, kita bisa menelusuri pengajuan pinjaman dan
memilih pinjaman mana yang ingin dibiayai.
Salah satu poin
penting dalam data yang bisa diintip dari peminjam adalah pendapatan peminjam
yang menjadi patokan kemampuan pembayaran pinjaman dan bisnis yang ingin
dijalani dari pinjaman tersebut.
Rekomendasi
Platform P2P Terbaik
Rekomendasi P2P
atau peer to peer lending syariah
Indonesia adalah Amartha. Pemberi pinjaman bisa memilih mana yang mau
dibiayai lengkap dengan profil risikonya. Bahkan kita bisa ikut tim Amartha
mendatangi pengusaha yang mau diberi pinjaman saat ada kunjungan yang dilakukan
tiap pekan.
Amartha juga
menyediakan program kerja sama dengan perusahaan penjaminan kredit dan asuransi
untuk melindungi investor dari risiko gagal bayar. Artinya, ada biaya tambahan
berupa premi saat kita mendapat return.
Cara kerja
Amartha sebagai berikut.
·
Imbal hasil yang ditawarkan
Amartha mencapai 17,5 persen per tahun.
·
Dana awal untuk jadi investor
di Amartha adalah Rp3 juta.
·
Fokus pendanaan adalah pelaku
usaha kecil dan menengah.
·
Siapa saja yang memiliki
rekening di bank bisa mendaftar sebagai investor di Amartha.
·
Dana return bisa ditarik kapan
saja, namun return diberikan secara mingguan.
EmoticonEmoticon