Selasa, 20 Juli 2021

Metode P2P atau Peer to Peer Lending dan Risikonya

 


P2P lending atau peer to peer lending adalah platform pinjam-meminjam berbasis teknologi internet. Meski begitu, P2P lending dan pinjaman online (pinjol) adalah dua hal yang berbeda.

Dalam P2P atau peer to peer lending Indonesia terbaik, pemberi pinjaman adalah para investor yang tergabung dalam platform P2P lending tersebut. Sementara pinjol bukan platform yang mempertemukan investor dan peminjam.

Agar lebih jelas, mari kita kupas pemahaman P2P lending berikut ini. P2P Lending merupakan salah satu subsektor dari fintech yang akan menghubungkan pemberi pinjaman (pendana) dengan peminjam secara online.

Secara sederhana, sistem P2P Lending ini sebenarnya sangat mirip dengan konsep marketplace online yang menyediakan platform sebagai tempat pertemuan antara pembeli dengan penjual. Di sini akan dipertemukan peminjam dan pendana (pemberi pinjaman). 

Keunggulan p2p lending investasi adalah setiap orang bisa memberi atau mengajukan pinjaman untuk berbagai tujuan pribadi, tanpa menggunakan jasa dari lembaga perbankan. Menarik, bukan?

Sama seperti pinjaman pada umumnya, P2P lending juga mengenakan bunga atas pinjaman. Keuntungan dari bunga ini yang akan didapatkan pihak investor. Selain itu ada tahapan meminjam yang harus diikuti oleh peminjam dan investor.

Meski konsep dasarnya adalah layanan pemberian pinjaman, kita harus pahami dulu bagaimana sistem, suku bunga, dan cara mengajukan pinjaman.

1.      Cara kerja P2P atau peer to peer lending sebagai peminjam dan pendana

Dalam P2P lending terdapat sistem yang harus diterapkan oleh peminjam dan investor yang ingin memberikan pinjaman. Sistem ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi internet sehingga memudahkan kedua pihak.

Meski begitu, sistem P2P lending yang legal lebih kompleks sebagaimana harus ada kejelasan dalam memberi keterangan bagi kedua pihak. Berikut sistem P2P lending dari sisi pihak peminjam dan investor.

Peminjam

Terdapat tahapan untuk menjadi peminjam di P2P lending. Salah satunya melengkapi data dan melampirkan dokumen yang dibutuhkan, yaitu:

·        Mengisi formulir, data diri, dan melampirkan dokumen yang diperlukan.

·        Menunggu hasil verifikasi yang memungkinkan pengajuan pinjaman kita ditolak atau diterima.

·        Jika ditolak, peminjam diminta memperbaiki proposal pinjaman.

·        Jika diterima, suku bunga pinjaman akan diterapkan.

·        Pengajuan pinjaman yang diterima akan dimasukkan ke marketplace agar semua investor bisa melihat dan mengucurkan dana

Pendana

Pendana bisa juga disebut sebagai investor. Saat menjadi pendana atau investor di dalam sistem peer to peer lending ini, kita bisa menelusuri pengajuan pinjaman dan memilih pinjaman mana yang ingin dibiayai.

Salah satu poin penting dalam data yang bisa diintip dari peminjam adalah pendapatan peminjam yang menjadi patokan kemampuan pembayaran pinjaman dan bisnis yang ingin dijalani dari pinjaman tersebut.

Rekomendasi Platform P2P Terbaik

Rekomendasi P2P atau peer to peer lending syariah Indonesia adalah Amartha. Pemberi pinjaman bisa memilih mana yang mau dibiayai lengkap dengan profil risikonya. Bahkan kita bisa ikut tim Amartha mendatangi pengusaha yang mau diberi pinjaman saat ada kunjungan yang dilakukan tiap pekan.

Amartha juga menyediakan program kerja sama dengan perusahaan penjaminan kredit dan asuransi untuk melindungi investor dari risiko gagal bayar. Artinya, ada biaya tambahan berupa premi saat kita mendapat return.

Cara kerja Amartha sebagai berikut.

·        Imbal hasil yang ditawarkan Amartha mencapai 17,5 persen per tahun.

·        Dana awal untuk jadi investor di Amartha adalah Rp3 juta.

·        Fokus pendanaan adalah pelaku usaha kecil dan menengah.

·        Siapa saja yang memiliki rekening di bank bisa mendaftar sebagai investor di Amartha.

·        Dana return bisa ditarik kapan saja, namun return diberikan secara mingguan.


EmoticonEmoticon